BAB 1 PROSES BISNIS MANUFAKTUR
● Bentuklah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang.
Tabel 1.1
Lembar Kerja Bisnis Industri Manufaktur Identifikasi bisnis
industri manufaktur bidang
teknik mesin apa saja
yang ada di lingkungan sekitar kalian pada tabel berikut ini!
No. |
Nama Bisnis |
Foto Bisnis |
Jenis Bisnis |
Dampak
Lingkungan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Catatan:
Pada kolom dampak lingkungan,
tuliskan dampak-dampak yang dapat ditimbulkan oleh limbah hasil produksi dari
jenis bisnis tersebut.
- Proses Bisnis Manufaktur
a. Pengertian Bisnis Manufaktur
b. Bisnis Manufaktur
c. Jenis Produksi Manufaktur
d. Jenis Proses Manufaktur
2.
Jenis-Jenis Bisnis Manufaktur
Secara Menyeluruh
Ada beberapa
jenis industri manufaktur yang berkembang di Indonesia. Industri manufaktur
terbagi menjadi industri primer, industri sekunder, dan industri tersier.
Industri primer mengolah sumber daya alam. Sedangkan industri sekunder mengolah
hasil industri primer sehingga siap digunakan oleh konsumen. Industri tersier
ada pada bidang jasa. Contoh industri primer bergerak pada bidang pertanian,
kehutanan, peternakan, perikanan, pertambangan, dan perminyakan. Sedangkan
industri sekunder contohnya industri yang bergerak pada bidang otomotif,
pakaian, makanan, minuman, bahan bangunan, logam, kimia, computer, elektronik,
obat-obatan, tekstil, kertas, plastic, karet, dan mebel. Industri tersier
contohnya industri yang bergerak pada bidang Kesehatan, hiburan, hotel,
transportasi dan perbengkelan.
Berikut ini
beberapa contoh perusahaan manufaktur yang bisa kalian cermati antara lain:
a. Usaha bidang tekstil dan
garmen
Kalian pastinya
sudah tidak asing lagi dengan kata industri pada bidang tekstil dan garmen.
Pada bisnis ini kegiatannya yaitu mengolah bahan mentah berupa kapas menjadi
benang. Benang selanjutnya diolah menjadi kain. Kain selanjutnya diolah menjadi
produk garmen. Contoh produk garmen antara lain : baju, celana, dan lain
sebagainya. Kalian dapat menemukan aktivitas bisnis ini pada beberapa
perusahaan antara lain:
●
PT Sri Rejeki Isman Tbk
●
PT Argo Pantes Tbk
●
PT Asia Pacific Fibers
Tbk
●
PT Indo-Rama
Synthetics Tbk
●
dan lain sebagainya.
b. Usaha bidang kerajinan
Salah satu usaha
yang terbanyak di Indonesia adalah usaha bidang kerajinan. Peluang usaha bidang
ini selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, juga bisa di ekspor ke luar negeri.
Kalian dapat menemukan aktivitas bisnis ini pada beberapa perusahaan antara
lain:
●
Cempaka Craft
●
Naureen Krakatau Craft
●
La Suntu Tastio
Perusahaan yang
dijelaskan di atas merupakan contoh dari industri bidang kerajinan. Industri
bidang ini telah menggunakan mesin berteknologi tinggi dan modern yang telah
dirancang, diproduksi dan dirawat menggunakan penerapan disiplin ilmu pada
bidang teknik mesin.
c. Usaha bidang rekayasa teknik
mesin
Ada banyak ragam
usaha di bidang teknik mesin. Salah satunya yang menjanjikan adalah usaha
bidang rekayasa mesin. Industri pada bidang ini telah menggunakan mesin
perkakas konvensional hingga modern.
Contoh beberapa perusahaan yang bergerak pada bidang ini antara lain:
●
PT. Rekayasa Industri
●
PT. Boma Bisma Indra (BBI)
●
PT. Indonesian Marine
d. Usaha bidang pembuatan kapal
laut
Indonesia
merupakan negara kepulauan dan dipisahkan lautan. Hal ini merupakan potensi yang
menjanjikan untuk industri pada bidang Perusahaan yang bergerak pada bidang ini
antara lain:
●
PT. PAL Indonesia (Persero)
●
PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)
●
PT. Adi Luhung Sarana Segara Indonesia
e. Usaha bidang perbaikan
Salah satu jenis usaha yang sangat menjanjikan
peluang bisnisnya adalah perusahaan di bidang perbaikan. Ada beragam jenis
perusahaan pada bidang perbaikan antara lain:
●
PT. Alstom Power Energy System
●
PT. Cakra Semesta Raya
●
PT. LNS Indonesia
f.
Usaha bidang makanan dan minuman
Usaha bidang
makanan dan minuman fokus dalam mengolah bahan mentah menjadi makanan dan
minuman yang layak untuk dikonsumsi. Hasil produk dari bidang usaha ini bisa
kalian jumpai di supermarket ataupun warung-warung kecil. Produknya berupa
makanan ringan, makanan dalam kemasan, minuman dalam kemasan, dan lain
sebagainya.
Proses produksi
bidang bisnis manufaktur ini termasuk dalam kategori padat karya atau
menggunakan banyak tenaga kerja. Kalian dapat menemukan aktivitas bisnis ini
pada beberapa perusahaan antara lain:
●
PT Mayora Indah Tbk
●
PT Orangtua Group
●
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk
●
PT Campina Ice Cream Tbk
●
dan lain sebagainya.
Perusahaan yang
dijelaskan di atas merupakan contoh dari industri bidang makanan dan minuman. Industri
bidang makanan dan minuman ini telah menggunakan mesin berteknologi tinggi dan
modern yang telah dirancang, diproduksi dan dirawat menggunakan penerapan
disiplin ilmu pada bidang teknik mesin.
g. Usaha bidang agroindustri
Asda banyak
sekali perusahaan yang bergerak dalam bidang agroindustri. Salah satu contoh
industri bidang peternakan adalah PT. Japfa Comfeed Indonesia.
Sedangkan contoh
industri bidang perikanan adalah CV Banyu Biru. Selanjutnya contoh industri
perkebunan adalah PT. Perkebunan Nusantara (PTPN). Sedangkan contoh industri
pertanian adalah PT Sinarmas Agro Resources
and Technology.
Perusahaan yang
dijelaskan di atas merupakan contoh dari industri bidang agroindustri. Industri
bidang ini telah menggunakan mesin berteknologi tinggi dan modern yang telah
dirancang, diproduksi dan dirawat menggunakan penerapan disiplin ilmu pada
bidang teknik mesin. Kalian bisa mencari dari internet dan sumber informasi
lainnya mengenai perusahaan-perusahaan lainnya yang bergerak dalam bidang
agroindustri.
3.
Jenis-Jenis Bisnis Manufaktur
Bidang Teknik Mesin
Jenis-jenis
manufaktur pada bidang teknik mesin umumnya menggunakan penerapan disiplin ilmu
teknik mesin. Jenis-jenis manufaktur bidang teknik mesin ini bisa kalian temui
di lingkungan sekitar kalian. Ciri khas dari bisnis manufaktur bidang teknik
mesin ini adalah bergerak di bidang pengolahan sumber daya alam, pengolahan
produk dan jasa. Bidang jasa mulai dari
jasa perancangan produk, jasa pembuatan produk hingga perawatan. Contoh
perusahaan yang bergerak di bidang teknik mesin ini antara lain:
a)
PT. Rekayasa Industri (Rekind)
PT Rekayasa Industri (Rekind) adalah perusahaan jasa yang bergerak
dalam bidang rancang bangun industri atau yang dikenal sebagai engineering, procurement, dan construction
(EPC). Selama 39 tahun mengabdi kepada bangsa dan negara, Rekind telah
menyelesaikan banyak proyek industri skala besar seperti pabrik pupuk, pabrik
kimia dan petrokimia, pabrik biofuel, proyek minyak dan gas, serta proyek
pembangkit listrik dan infrastruktur. Saat ini Rekind menjadi satu-satunya
perusahaan EPC nasional yang sepenuhnya dimiliki Indonesia. Kepemilikan saham
Rekind terdiri dari PT Pupuk Indonesia (Persero) sebesar 90,6%, PT Pupuk
Kalimantan Timur (4,97%) dan Negara Republik Indonesia (4,97%).
Rekind juga didukung oleh insinyur-insinyur dan sumber daya
manusia unggul lainnya yang tanpa kenal lelah terus berinovasi dan
mengembangkan kemampuannya demi menghasilkan karya berkualitas.
Berkat itu, Rekind selalu dipercaya sebagai mitra pilihan bagi
klien dan selalu di posisi terdepan di bidang industri EPC yang terintegrasi.
Berdiri sejak 12 Agustus 1981, keberadaan Rekind diharapkan dapat mengurangi
ketergantungan bangsa Indonesia kepada perusahaan asing dalam pengembangan
industri skala besar. Proyek-proyek yang Rekind kerjakan saat ini telah
tersebar di berbagai daerah di Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan
memasuki pasar Asia Timur.
Melalui proyek yang dikerjakan, Rekind telah berhasil membantu
dalam penciptaan lapangan kerja, mendukung ketahanan pangan nasional, membantu
menggerakan roda perekonomian dengan mengalirkan listrik ke ratusan ribu rumah
dan usaha, serta mempermudah bagi masyarakat Indonesia dan berbagai perusahaan
untuk mengakses energi dan sumber daya yang dapat bermanfaat bagi kehidupan.
Rekind juga peduli terhadap keadaan bumi, hal ini tercermin dalam program
investasi dan proses penelitian dan pengembangan Rekind, yang berfokus kepada
Energi Baru dan Terbarukan. Selain itu, Rekind juga selalu berusahan untuk
berkontribusi bagi Indonesia agar dapat mandiri dalam pengembangan teknologi
pengolahan sumber daya melalui bidang usaha dan keahlian kami. Keberhasilan
Rekind telah mendapat pengakuan dari berbagai kalangan, baik di Indonesia
maupun luar negeri. Rekind juga telah masuk dalam daftar 250 kontraktor EPC
Global versi Majalah Engineering News
Record (ENR) terbitan 22 Agustus 2016, Asean
Engineering 2018, dan Golden Valve
Animation 2018.
Seiring berjalannya waktu, Rekind mampu menyerap ilmu rancang
bangun pabrik dari perusahaan-perusahaan EPC kelas Dunia. Dengan menjunjung
tinggi budaya perusahaan dan keselamatan kerja, Rekind selalu bertumbuh bersama
dengan karyawannya untuk menyajikan kualitas kerja terbaik bagi klien dan
kesejahteraan bangsa Indonesia. Perusahaan ini memiliki budaya kerja industri
antara lain:
●
Amanah, artinya memegang teguh kepercayaan yang
telah diberikan.
●
Kompeten, artinya terus belajar dan mengembangkan
kapasitas.
▪
Harmonis, artinya saling peduli dan menghargai
perbedaan.
●
Loyal, artinya berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara.
●
Adaptif, artinya terus berinovasi dan antusias
dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan.
●
Kolaboratif, artinya mampu membangun kerja sama yang sinergis.
b)
PT. Boma Bisma Indra (BBI)
Sejarah PT Boma Bisma Indra (Persero) merupakan perusahaan hasil
merger dari 3 (tiga) Perusahaan Negara (PN), antara lain: PN Boma, PN Bisma dan
PN Indra. PT. Boma Bisma Indra awalnya berdiri pada tahun 1989, sejarah
perusahaan ini diawali dari nasionalisasi tiga perusahaan Belanda yaitu NV. De
Bromo 1865, NV. De Industries 1878 dan NV. De Vulkan 1918 yang selanjutnya
melalui dekrit Presiden dijadikan 3 perusahaan milik negara yaitu : PN. Boma,
PN. Bisma dan PN. Indra. Dalam perkembangannya bersama Stork Werkspoor Sugar Belanda pada tahun 1974, sebuah perusahaan
patungan didirikan yaitu PT. Bromo Steel Indonesia. Perusahaan ini bergerak
dalam bidang desain, manufaktur dan pembangunan Pabrik Gula, Palm Oil, Steam
Boiler dan Pressure Vessel.
Selanjutnya sesuai dengan berkembangnya sektor industri minyak dan
gas, PT. BBI melakukan kerjasama dengan beberapa kelompok perusahaan untuk
mendirikan Panca Perkasa Inti Konstruksi PPIK yaitu perusahaan yang bergerak di
bidang engineering, procurement dan construction (EPC). Pada tahun 1987,
melalui kerja sama teknis dengan Klocker Humboldt- Deutz KHD, PT. BBI membentuk
Divisi baru yang bergerak dalam manufaktur mesin-mesin Diesel berkekuatan 21
sampai 4000 HP. Pada tahun 1989 28 Agustus 1989 melalui Keppres No. 44, PT. BBI
bersama 9 perusahaan milik negara yang lain dikonsolidasikan menjadi 24 Badan
Usaha Milik Negara Industri Strategis BUMNIS di bawah koordinasi Badan
Pengelola Industri Strategis BPIS.
Pada tahun 1998 melalui PP No. 351998 dan Inpres No. 151998
tentang Penyertaan Modal Negara RI untuk Pendirian Perusahaan Perseroan persero
di Bidang Industri yang sebelumnya 10 BUMNIS di koordinasi oleh BPIS dan
sekarang berubah menjadi PT. Pakarya Industri Persero atau disingkat PT. PI
sebagai Pemegang Saham Eks BUMNIS, sehingga Eks BUMNIS tersebut menjadi Anak
Perusahaan PT. PI. Pada tahun 1999 PT. PI berubah nama menjadi PT. BPIS Bahana
Pakarya Industri Strategis hingga saat ini.
Saat ini, PT Boma Bisma Indra (Persero) memiliki 3 unit usaha
Divisi Mesin dan Peralatan Industri (MPI) di Pasuruan, Unit Foundry di
Pasuruan, unit Manajemen Proyek dan Jasa (MPJ) di Surabaya, dan PT Bromo Steel
Indonesia (PT BOSTO) di Pasuruan. Perusahaan ini didukung 350 karyawan organik
dan 150 orang karyawan non organik.
Gambar 1.1 Struktur
Organisasi PT. Boma Bisma Indra
Sumber: http://ptbbi.co.id/bbi/organisasi
c)
PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing
PT Yamaha Indonesia Motor
Manufacturing adalah sebuah perusahaan yang memproduksi sepeda motor.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 6 Juli 1974. Pabrik sepeda motor Yamaha
mulai beroperasi di Indonesia sekitar tahun 1969, sebagai suatu usaha perakitan
body dan mesin, dan logo brand diciptakan desainer YMKI, yang dimana dahulu
semua komponen didatangkan dari Jepang namun sekarang dari dalam negeri
Indonesia. Untuk lebih memberikan pemahaman kepada kalian mengenai kondisi di
perusahaan manufaktur, simak video berikut ini dengan cara mengklik pada gambar
tangkapan video berikut:
Video 1.1 Video Kondisi Pabrik Sepeda
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=9jhERpA5OXs
4.
Perancangan Produk (Design
for X)
Design for X merupakan pendekatan denotasi Design for X (DFX) memiliki arti huruf X dalam DFX menunjukkan
siklus proses (x). Salah satu metode dari
DFX adalah Design for Manufacturing (DFM). DFM merupakan metode Design for X (DFX) dimana X mungkin
berhubungan dengan satu dari lusinan kriteria seperti reliability, robustness, serviceability dan manufacturability.
DFM paling sering
digunakan karena berhubungan langsung dengan biaya manufaktur. Selain itu DFM
bertujuan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dengan meminimalkan biaya
manufaktur. Adapun input proses DFM antara lain:
●
Sketsa, gambar, spesifikasi produk dan alternatif
disain
●
Pemahaman yang rinci mengenai proses produksi dan
perakitan.
●
Perkiraan biaya manufaktur, volume produksi dan
waktu peluncuran produk.
Dalam menentukan
biaya ada beberapa cara yang bisa kalian pilih. Cara pertama yaitu dengan
mengkasifikasikan biaya ke dalam tiga kategori yaitu:
●
Biaya Komponen: Biaya Komponen Standar dan biaya
tertentu (Custom Cost)
●
Biaya Perakitan (Assembly Cost): biaya Pekerja,
biaya perlengkapan (Equipment & Tooling Cost)
●
Biaya Overhead: Biaya dukungan dan biaya alokasi
tidak langsung
Satu contoh
praktik baik penerapan Design for
Manufacturing yang bisa kalian pelajari yaitu mengurangi biaya manufaktur
produk Air Intake Manifolds. Produk ini dihasilkan oleh General Motors. Untuk
lebih memahami mengenai Design for Manufacturing, kalian bisa mempelajari
diagram alir berikut:
Gambar 1.4 Diagram Alur Design for Manufacturing
Sumber: Design for
manufacture and design for 'X': Concepts, applications, and perspectives.
Computers and Industrial Engineering. (2001)
Cara kedua
dilakukan dengan cara membandingkan biaya tetap (Fixed Cost) dengan biaya
variable (Variable Cost). Cara ini mebutuhkan Bill of Material (BOM). BOM
merupakan sebuah dokumen yang dilengkapi dengan informasi biaya yang diperlukan
untuk memperkirakan biaya manufaktur.
Dalam proses
bisnis manufaktur khususnya dalam bidang teknik mesin diperlukan adanya
pengurangan biaya komponen dari produk yang dihasilkan. Langkah-langkah yang
bisa dilakukan untuk mengurangi biaya komponen antara lain:
●
Memahami hambatan yang terjadi selama proses produksi,
●
Memahami apa saja yang menjadi pemicu pembengkakan biaya,
●
Merancang ulang komponen untuk mengurangi tahapan proses,
● Memilih skala ekonomi yang sesuai untuk proses pembuatan komponen, Menstandarisasi komponen dan proses.
5. Mata Rantai Pasok, Logistik dan Proses Produksi
6. Perawatan Mesin
Perawatan mesin (machine maintenace) merupakan salah satu hal yang merupakan faktor penting dalam terlaksananya proses bisnis. Proses produksi mengolah bahan baku mentah menjadi bahan baku yang bernilai ekonomis tentunya membutuhkan jaminan perawatan mesin produksi agar berjalan lancar.Jenis-jenis perawatan mesin dibagi menjadi antara lain:
a. Perawatan ketika Terjadi Kerusakan (Breakdown Maintenance)
Ketika mesin produksi terjadi kerusakan yang parah sehingga tidak dapat bekerja dengan normal atau berhenti bekerja secara mendadak maka perlu dilakukan perbaikan (Breakdown Maintenance).
b. Perawatan Koreksi (Corrective Maintenance)
Ketika mesin produksi yang beroperasi tidak normal maka perlu dilakukan perawatan perbaikan (Corrective Maintenance).
c. Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Jenis perawatan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan mesin-mesin produksi dan penunjang produksi selama proses produksi berlangsung. Ada dua jenis perawatan pencegahan, yaitu:
Periodic Maintenance merupakan kegiatan perawatan yang dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah disusun. Kegiatan perawatan jenis ini antara lain pembersihan mesin, inspeksi mesin, mengganti minyak pelumas pada mesin dan mengganti suku cadang mesin sebelum terjadi kerusakan mesin secara mendadak yang berpengaruh pada proses produksi. Periodic Maintenance dapat dibagi dalam waktu harian, mingguan, bulanan atau tahunan.
ii) Perawatan Prediktif (Predictive Maintenance)
Predictive Maintenance merupakan kegiatan perawatan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan mesin yang parah. Predictive Maintenance dapat meramalkan waktu terjadinya kerusakan komponen tertentu pada mesin melalui analisa perilaku mesin. Berbeda halnya dengan Periodic maintenance yang dilakukan sesuai dengan jadwal waktu yang ditentukan, Predictive Maintenance lebih menekankan pada pengamatan kondisi mesin (Condition Based). Pengamatan kondisi mesin secara audio visual antara lain mendengarkan suara mesin, mengecek getaran mesin dan mengukur temperatur mesin.
Adapun tujuan peawatan mesin antara lain:
1. Menjaga agar mesin produksi dapat bekerja menghasilkan produk sesuai dengan rencana target produksi.
2. Menjaga kualitas produk dagar sesuai dengan standar.
3. Mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah yang berdampak pada pembengkakan biaya perbaikan.
4. Menjamin keselamatan tenaga kerja pada saat mengoperasikan mesin-mesin produksi.
5. Memperpanjang umur pemakaian mesin.
Asesmen
Pada tahapan asesmen ini, coba kalian kerjakan dan jawablah pertanyaan berikut
untuk mengetahu pemahaman kalian pada materi yang telah dibahas.
1. Utarakan kembali menurut pendapat kalian mengenai jenis-jenis
industri manufaktur
Jawab:
........................................................................................................................
2. Utarakan kembali menurut pendapat kalian mengenai jenis-jenis industri
manufaktur
Jawab: ................................................................................................................
3. Sebutkan
dan jelaskan jenis-jenis dari produksi manufaktur!
Jawab:
................................................................................................................
4. Sebutkan
dan jelaskan jenis-jenis dari proses manufaktur!
Jawab:
................................................................................................................
5. Utarakan
menurut pendapat kalian mengenai pengertian make
to stock!
Jawab:
................................................................................................................
6. Pada proses bisnis bidang manufaktur ada langkah-langkah dalam
membuat suatu produk, sebutkan apa saja langkah-langkahnya!
Jawab:
........................................................................................................................
7. Ada beberapa contoh produk
dari proses produksi pada industri manufaktur, sebutkan 2 contoh produk dan ceritakan
bagaimana proses produksi yang terjadi terjadi!
Jawab:
........................................................................................................................
8. Menurut pendapat kalian
sebagai siswa-siswi jurusan teknik mesin, ceritakan ide dan gagasan yang kalian
pahami mengenai rancangan produk mengacu pada konsep Design for Manufacturing?
Jawab:
........................................................................................................................
9. Ceritakan sejarah berdirinya
1 perusahaan pada proses bisnis
manufaktur bidang teknik mesin yang kalian pahami?
Jawab:
........................................................................................................................
10. Jelaskan langkah-langkah yang
bisa dilakukan dalam mengurangi biaya komponen suatu produk!
Jawab :
........................................................................................................................
Gabung dalam percakapan