selamat datang Test link

Karakter Sederhana Pada Aplikasi Animasi 2D

 A. Pembuatan Karakter Sederhana pada Aplikasi Animasi 2D

  
    Jika memiliki keahlian dalam menggambar manual dengan tangan, proses pembuatan karakter bahkan background sangat mempercepat proses pembuatan. Menggambar karakter dapat berupa sketsa di atas kertas yang selanjutnya discan dan diimpor ke dalam komputer. Setelah melakukan penyuntingan sketsa, seorang animator dapat juga menggambar ulang sketsa agar terlihat lebih rapi, dan nantinya dibutuhkan untuk rigging (mewarnai karakter).

1. Jenis-Jenis Karakter

    Animasi karakter (character animation) menjadi cabang khusus animasi dan banyak dilihat pada film-film kartun. Animasi jenis ini berbeda dengan animasi lainnya, misalnya grafik bergerak pada animasi logo yang melibatkan bentuk kompleks, di mana gerakan hierarkis bukan hanya pada mulut, mata, muka, dan tangan yang bergerak tetapi semua gerakan pada waktu yang sama. Secara mendasar, animasi karakter dikategorikan menjadi sebuah teknik penggambaran dan pengolahan dengan karakter 2D dan 3D sehingga karakter yang dibuat seolah-olah hidup dan bersifat layaknya makhluk hidup. Oleh sebab itu, untuk membuat karakter seolah-olah hidup membutuhkan beberapa animasi yang sesuai dengan sifat dan karakteristik makhluk hidup yang digambarkan. Misalnya, pada kartun Transformer series dan anime One Piece dari Jepang.



2. Proses Pembuatan Karakter Sederhana

    Faktor utama yang perlu dipahami pada animasi adalah setiap karakter memiliki ciri dan gerakan yang berbeda tetapi dapat bergerak secara bersamaan. Oleh sebab itu animasi jenis ini sangat mengandalkan komputer, meskipun pada awal pengerjaannya menggunakan teknik manual, terutama pada saat pembuatan sketsa model yang nantinya akan dipindai menggunakan scanner (3D Scanner). Sebelum memula pekerjaan untuk membuat sebuah animasi, perlu dilakukan riset sebelum kegiatan praproduksi. Berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum praproduks
a. Menentukan tema dan tujuan cerita.
b. Membuat sinopsis dan skrip.
c. Memunculkan karakter dan lainnya.
d. Pengumpulan dokumentasi dan lainnya.


    Setelah proses riset dan pengumpulan data selesai dikerjakan, maka langkah selanjutnya masuk ke dalam stage yang lebih tinggi yaitu praproduksi. Di mana pada tingkat ini seorang animator dan seluruh crew bekerja untuk mendesain, merancang dan menentukan standar warna yang sesuai padda sebuah karakter, props, set, dan lokasi yang digunakan. Jika pada tahap tersebut telah disepakati bersama, dilanjutkan dengan pembuatan storyboard guna memvisualisasikan adegan dan pose yang nantinya akan tampil dalam film tersebut berdasarkan naskah yang sudah ada. Adapun bentuk dari storyboard meliputi gambar visual, sound effect, dialog, adegan, dan durasi.

a. Merancang Desain Karakter

    Langkah-langkah dalam merancang desain karakter animasi 2D adalah sebagaiberikut.
1) Pendefinisian Karakter Berdasarkan Peran
    Penggunaan karakter berdasarkan peran dikategorikan menjadi 4 karakter yaitu karakter utama, pendukung, figuran, dan antagonis.
2) Pendefinisian Karakter Berdasarkan Watak
    Karakter berdasarkan watak dikategorikan sebagai berikut.
a) White character (karakter putih)
    White character (karakter putih) merupakan sejenis karakter memiliki sifat dan budi pekerti yang baik, senang menolong sesama, dan tidak pernahmelakukan hal-hal negatif. Misalnya, dalam film animasi 2D Battle of Surabaya, karakter putih diperankan oleh Musa dan Yumna.
b) Black character (karakter hitam)
    Black character (karakter hitam) merupakan sejenis karakter yang suka membuat onar dengan tokoh lain dan bersifat jahat di dalam cerita. Pada umumnya karakter ini bisa dikategorikan musuh sang tokoh utama. Misalnya, dalam film animasi 2D Battle of Surabaya, karakter hitam diperankan oleh Belanda (NICA).
c) Gray character (karakter abu-abu)
    Gray character (karakter abu-abu) yaitu karakter yang memiliki sifat antara baik, nakal, dan jahat.

b. Merancang Warna Tokoh

    Proses merancang dan menentukan warna pada tokoh-tokoh kartun menjadi sebuah pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dalam hal visualisasi bentuk untuk menjadi suatu karakter. Tujuannya untuk mencegah terjadinya ansinkronisasi antara tokoh karakter dan properti yang kurang menyatu. Misalnya, pada kartun Spongebob Squarepant penggunaan warna karakter Patrick sengaja dibuat dengan warna merah muda dan karakter Squarepant dibuat dengan warna kuning supaya terjadi perbedaan
mendasar di antara keduanya.

c. Merancang Layout

    Pada umumnya layout digunakan untuk menggambarkan hasil akhir dari visual film. Dengan penggunaan layout, seorang animator dan pembuat background akan dimudahkan dalam membuat animasi.

d. Menggambar Karakter

    Animasi mampu menghidupkan gambar sehingga seorang animator perlu mengetahui dengan pasti setiap detail karakter animasi yang dibuat, mulai dan tampak (depan, belakang, posisi tiga bagian, dan samping) detail muka si karakter dalam berbagai ekspresi (senyum, diam, marah, tertawa, normal, kesal, dan lain-lain)  Pada dasarnya, dalam menggambar karakter dapat melalui dua tahap berikut.

1) Proses Pembuatan Karakter

    Proses pembuatan karakter dimulai dengan melakukan pengamatan secara langsung ke objek diikuti dengan membuat sketsa tangan dengan pensil, spidol, ataupun tinta. Setelah itu, melakukan scanning pada gambar sketsa dan file gambar tersebut diimpor ke Adobe Flash/Adobe Animate. Gambar itulah yang dijadikan panduan untuk digambar ulang menggunakan tools, misalnya menggunakan pencil tool.


2) Proses Pengeditan Gambar Karakter

    Pada proses pengeditan gambar karakter menggunakan Adobe Flash/Adobe Animate sebaiknya dipisah-pisah per bagian yang akan digerakkan misalnya kepala, tangan, kaki, dan sebagainya.

e. Menggambar Latar Belakang (Background) dan Objek Lain

    Terdapat beberapa prinsip dalam menggambar latar belakang (background) dan objek lain yang harus diperhatikan, di antaranya sebagai berikut.
1) Sebuah animasi bisa dikatakan bagus jika diberi suasana lingkungan, sebab lingkungan inilah yang memberi kesan animasi menjadi hidup.
2) Menggambar latar belakang harus sesuai dengan jalan cerita yang sudah ditentukan sebelumnya dalam storyboard.
3) Seorang animator dapat menggunakan imajinasi untuk menggambar background dalam berbagai sudut pandang agar gerak tidak menjadi monoton.
4) Untuk membuat background dapat menggunakan Swift3D yang lebih simpel dan hasilnya dapat langsung diekspor dalam format shockwave flash (SWF).

3. Mewarnai Karakter

    Bila pembuatan karakter sudah siap dikerjakan maka langkah selanjutnya memastikan kelengkapan data sekaligus memberikan sentuhan warna dengan menggunakan satuan RGB (Red, Green, dan Blue) atau CMYK (Cyan, Magenta Yellow, dan Key). Hal yang perlu dipahami adalah animator harus menentukan pilihan warna yang sesuai, RGB atau CMYK. Jika menggunakan penggabungan antara RGB dan CMYK, maka dampaknya adalah kerancuan warna. Pemilihan satuan warna bertujuan agar semua pihak yang bergabung dalam team mengetahui betul jenis warna yang dipakai untuk kulitnya, bajunya, garisnya, dan seterusnya. Termasuk di dalamnya warna karakter yang digunakan pada adegan di malam dan siang hari, di luar ruangan (eksterior), dan di dalam ruangan (interior) Secara mendasar, pembuatan animasi tidak terlepas dengan teknik teknik pembuatan di dalamnya, termasuk teknik penerapan pewarnaan seperti basic, highlight, shadow dan gradasi.



About Me